Tri sendiri saat ini menguasai 10 MHz di spektrum frekuensi 1.800 MHz untuk 2G dan 10 MHz lagi di 2.100 MHz untuk 3G. Operator ini belum bisa 4G LTE karena tak seperti Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata yang punya spektrum di 900 MHz.
Sementara untuk 4G LTE di 1.800 MHz tampaknya masih sulit karena menurut perkiraan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), spektrum itu belum bisa digunakan hingga penataan ulang dilakukan sampai akhir 2015.
Sehingga, frekuensi yang paling memungkinkan bagi Tri untuk menggelar 4G LTE ada di spektrum 2.100 MHz. Namun sayangnya, dengan lebar pita hanya 10 MHz sulit untuk bergerak, kecuali jika operator ini dapat tambahan pita dari lelang dua blok tersisa di kanal 11-12.
"Kita lagi 'kecekek' di spektrumnya. Makanya minta tambahan di 2.100 MHz kagak dibuka-buka seleksinya. Padahal nganggur dua blok," kata Dicky Chandra Aden, Director of Intercarrier & Government Relations Tri kepada detikINET, Selasa (6/1/2014).
Sambil menunggu lelang dibuka, Tri sendiri untuk sementara waktu harus rela menjadi penonton saja di arena 4G LTE. Setidaknya sampai ekosistemnya benar-benar matang.
"Network sih nggak perlu modernisasi lagi. Tinggal tunggu ekosistemnya mature saja," katanya. "Biar indah pada waktunya," pungkas Dicky.
(rou/ash)