Namun platform tersebut tak serta merta bisa digunakan oleh publik, karena perangkat pertama yang mengimplementasikan Android TV baru muncul pada bulan Oktober 2014, saat Google merilis Nexus Player. Ya, hanya ada satu perangkat.
Namun di gelaran Consumer Electronic Show (CES) 2015, platform tersebut mulai merangkak naik untuk mencuri perhatian publik. Setidaknya ada dua perangkat dengan platform Android TV yang diluncurkan dalam ajang tahunan itu.
Ada Sony, yang menggunakan Android TV sebagai basis dari jajaran televisi pintar anyar buatannya. Sayang, tak banyak informasi soal smart TV tersebut, baik dari segi harga maupun spesifikasinya.
Perusahaan asal Jepang itu hanya menyebut kalau akan menggunakan prosesor buatan sendiri yang diberi titel '4K Processors X1'. Prosesor ini kabarnya akan meningkatkan akurasi warna untuk panel Triluminos.
Ada juga Razer yang meluncurkan sebuah konsol game dengan platform Android TV sebagai basisnya. Selain bisa dipakai untuk mengkonsumsi konten audio video, Forge TV akan lebih cocok jika dipakai untuk bermain game.
Spesifikasinya tak main-main, prosesor quad core Snapdragon 805 yang dilengkapi dengan GPU Adreno 420, RAM 2 GB, serta storage internal sebesar 16 GB. Setara dengan banyak ponsel Android flagship yang saat ini banyak beredar, namun dengan harga yang hanya USD 99 atau USD 149 untuk paket dengan kontroler game.
Kehadiran dua perangkat ini menjadi semacam ucapan selamat tinggal bagi Google TV. Melalui laman Google+, Google mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan dukungan untuk pengembang aplikasi Google TV. Meski sebagian perangkat Google TV yang masih ada akan mendapat pembaruan menjadi Android TV.
Platform hasil kerja sama Google, Intel, Sony, dan Logitech ini adalah cikal bakal Android TV, yang gagal meraih popularitas. Tak banyak perangkat yang menggunakan platform ini, sejak diluncurkan pada bulan Oktober 2010.
(asj/ash)