Dari kurun waktu kurang lebih dua bulan, ternyata baru sedikit bahkan kalau boleh dibilang nyaris tidak ada pengguna yang mencicipi rasa manis dari si Lollipop tersebut.
Menurut data yang dikeluarkan oleh BI Intelligence, hanya 0,1% pengguna Android merasakan Android Lollipop. Memang, periode yang masih pendek bisa dijadikan alasan mengapa Android Lollipop ini belum dominan. Demikian yang dikutip detikINET dari Business Insider, Jumat (9/1/2015).
Dari laporan yang sama, pengguna Android terbanyak masih dipegang oleh Jelly Bean, dengan tingkat presentase 46%. Menyusul kemudian Android KitKat di tempat ketiga dengan 39,1%.
Selain waktu peluncuran yang belum lama, kestabilan Android Lollipop juga jadi masalah tersendiri. Buktinya, sejumlah keluhan masih saja disuarakan oleh pengguna sistem operasi mobile itu.
Hal ini sekaligus menegaskan jika rasa pahit di Android Lollipop belum hilang sepenuhnya. Setelah update yang dikeluarkan Google untuk menghilangkan sederet bug (celah) di OS tersebut beberapa waktu lalu.
Dalam laporan terbaru disebutkan jika bug anyar yang ditemukan muncul dari sisi pengaturan RAM.
Dampaknya adalah dapat menutup aplikasi yang secara tiba-tiba serta melakukan reload pada home screen. Android Issue Tracker mengungkap bahwa sejumlah perangkat Nexus telah terjangkit bug ini seperti Nexus 7, Nexus 4 dan Nexus 5.
Dalam kasus lain, bug ini malah memakan memori yang sangat besar, mencapai 1,2 GB. Padahal dalam kondisi normal update Lollipop cuma butuh 500 MB. Jadi ini merupakan lubang krusial bagi Lollipop untuk segera ditambal oleh Google.
(tyo/ash)