Terkait hal ini, Marketing Manager Baidu Indonesia Iwan Setiawan, mengungkapkan bahwa pihaknya menggunakan beberapa channel untuk promosi. Dan channel iklan dengan gimmick 'telepon Anda memiliki virus!' disebutnya tak mereka sadari keberadaannya.
"Dan kami sendiri baru mendapatkan laporan mengenai adanya cara promosi yang tidak sesuai dengan budaya dan konsep bisnis kami," ujarnya kepada detikINET, Selasa (27/1/2015).
Nah, pertanyaan yang kemudian muncul adalah -- jika Baidu mengaku baru tahu soal isu ini -- bukankah sejatinya segala materi promosi soal produk Baidu harus melalui persetujuan (approval) vendor asal China itu dahulu?
“Untuk beberapa channel memang kami berikan kebebasan untuk mengeksplorasi pasar. Tapi kami tidak menduga ada pihak yang menyalahgunakan kepercayaan kami. Karena itulah, kami membutuhkan waktu untuk melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai masalah ini,” demikian jawaban Iwan.
Selanjutnya, Baidu mengaku bakal melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap masalah iklan yang dianggap tak etis ini.
"Sebagai perusahaan teknologi dan pengembang aplikasi, tentunya kami ingin memberikan pengalaman yang terbaik bagi para pengguna produk kami," Iwan melanjutkan.
Sebelumnya, iklan aplikasi yang berkedok ponsel pengguna terifeksi virus dilaporkan pembaca detikINET. "Ketika mau browsing pakai Chrome di Android. Ini kok ponselku tiba-tiba disebutkan kena 13 virus," kaget Arifin, seorang pembaca detikINET.
Kemudian dalam pengumuman yang menakutkan tersebut ada petunjuk untuk mengikuti langkah yang telah disediakan agar virus di ponsel bersih.
Penasaran, Arifin punya coba mengkliknya. "Saya klik, ternyata lari ke PlayStore dan kemudian disuruh instal aplikasi Baidu," lanjutnya. (ash/ash)