Hasil pencitraan satelit wilayah Korea Utara (tengah) yang gelap gulita.
Bila dilihat, Korea Utara yang dihimpit oleh dua negara tetangga -- China dan Korea Selatan -- memang seakan tertinggal. Hasil pencitraan kedua negara tetangganya itu dipenuhi kilauan lampu saat malam.
Tapi melalui media lokalnya Korut menyebut meski tak segemerlap tetangganya, kehidupan masyarakat di wilayahnya tak jauh berbeda dengan Korsel dan China. Menurutnya, aktivitas bermasyarakat tak harus ditunjukkan oleh kilauan lampu yang didapat hasil pencitraan satelit.
“Mereka (yang mengkritik Korea Utara) bertepuk tangan atas gambar satelit dari kota kami yang tidak punya banyak cahaya, tapi inti dari masyarakat bukanlah ditunjukkan oleh kilauan lampu mencolok,” demikian seperti dilansir Rodong Sinmun dan dikutip The Verge, Senin (9/2/2015).
Media tersebut lantas juga menyindir pemerintah Amerika Serikat yang meski dihasilkan pencitraan dipenuhi kilauan cahaya, namun sebenarnya dipenuhi masalah. Penulisnya menekankan pada beberapa kejadian penembakan yang terjadi di Negeri Paman Sam.
“Sebuah negara adidaya lama yang mungkin memasang wajah kesombongan tetapi tidak dapat menghindari nasib yang gelap,” tulis Rodong Sinmun di salah satu paragraf dalam artikelnya.
Semenjak kejadian diretasnya Sony Pictures, hubungan antara Korea Utara dan AS memang semakin panas. Terutama setelah Pemerintah AS menuduh Korea Utara berada di balik aksi peretasan yang dilakukan oleh kelompok hacker Guardian of Peace tersebut.
(yud/ash)