"Saya punya cita-cita kumpulkan dana USD 1 miliar untuk support startup company di Indonesia," ungkap menteri yang akrab disapa Chief RA ini saat berkumpul bersama media dan netizen di rumah dinasnya.
Mantan petinggi sejumlah operator telekomunikasi itu mengatakan, sulit bagi Indonesia untuk bicara banyak di ranah teknologi manufaktur berat seperti memproduksi ponsel atau jaringan yang murni buatan sendiri.
Pertama karena Indonesia sudah tertinggal jauh, katakanlah dari China. Sementara kedua, jika kita baru memulai sekarang, berapa harga kompetitif yang bisa kita tawarkan. Sementara China dengan kekuatannya bisa dengan gampangnya banting harga.
"Nah, menurut saya, salah satu industri yang paling memungkinkan untuk kita bersaing saat ini adalah dari sisi software, aplikasinya. Orang Indonesia di situ jago-jago dan tidak ketinggalan," ucap Rudiantara.
Melihat potensi besar itu, maka Chief RA pun tergerak untuk melakukan sesuatu. Didekatilah para konglomerat kenalannya untuk bantu mewujudkan ide pendanaan startup ini.
Tujuannya bukan semata-mata mengumpulkan dana saja untuk para startup, namun supaya investasi-investasi yang selama ini mereka simpan di luar negeri diberdayakan untuk mengembangkan Tanah Air sendiri.Next
(rou/ash)