Merasa Terancam, Polisi Lawan Balik Waze

Jakarta - Departemen Kepolisian Miami, Amerika Serikat tidak senang dengan aplikasi navigasi lalu lintas, Waze. Aplikasi berbasis peta punya Google itu dinilai membahayakan dan mengancam nyawa banyak orang, khususnya petugas kepolisian.

"Waze bisa membahayakan kami dan khalayak umum, dimana aplikasi itu malah akan mendatangkan lebih banyak pelanggaran dan perlawanan dari tersangka kepada para penegak hukum," ujar Sersan Javier Ortiz, President of the Miami Fraternal Order of Police.


Pernyataan Ortiz tersebut mengacu kepada salah fitur Waze, dimana pengguna dapat mengidentifikasi kehadiran polisi yang sedang bertugas di jalanan.


Memang fitur di Waze ini memungkinkan pengguna menentukan aktivitas polisi pada peta dengan melabelinya 'terlihat' atau 'tidak terlihat'. Termasuk mempublikasikan lokasi polisi pada siapapun.


Hal ini kemudian menimbulkan buah pemikiran di sejumlah kepolisian, dimana terdapat kemungkinan apabila fitur tersebut sengaja dimanfaatkan oleh para penjahat untuk sekadar menjebak polisi. Tentu saja itu akan sangat merepotkan para petugas dalam mengejar dan menangkap para pelanggar hukum tersebut.


Pihak kepolisian pun sebenarny sudah berusaha menghubungi pihak Google untuk membahas masalah tersebut. Adalah Edward Mullins, Kepala Sergeants Benevolent Association yang baru-baru ini mengirim surat kepada CEO Google Larry Page.


Dalam suratnya, Mullins meminta kepada Google untuk mematikan fitur pelacak polisi yang selama ini dianggap bahaya oleh para polisi itu.Next


(ash/ash)