Awas! Penyusup di Aplikasi Mobile

Jakarta - Ancaman di perangkat mobile kian berkembang, tak terkecuali yang menyusup lewat mobile game. Bahaya malware hingga peretasan pun mengintai para mobile gamer.

Dikatakan Senior Director Consumer Business APAC Trend Micro Terrence Tang, aplikasi game yang rentan disusupi masih menjadi sasaran utama para penjahat cyber. Modus yang digunakan antara lain dengan cara menjebak pengguna yang kurang hati-hati saat men-download game.


"Penjahat cyber bisa mengarahkan pengguna ke situs-situs berbahaya. Jika pengguna masuk dalam perangkap, mereka bisa mengakses ke salah satu atau semua informasi yang tersimpan dalam perangkat pengguna," kata Terrence dalam pertemuan dengan media di The Twenty Eight, Jakarta, Kamis (12/2/2015).


Untuk itu, Trend Micro menggandeng sejumlah developer dalam Safe Gaming Alliance untuk melindungi para mobile gamer. Lima developer game mobile asal Indonesia yang digandeng antara lain Toge Productions, Mintsphere, Educa Studio, Arcane Factory dan Sinergi Studio.


"Para developer ini sudah mendapat pengakuan internasional sebagai pembuat game berkualitas. Situasi ini justru membuat mereka menjadi sasaran empuk penjahat cyber," kata Terrence.


Dikatakannya, melalui kerjasama dengan ekosistem mobile gaming, Trend Micro berupaya menawarkan keamanan bagi konsumen di Asia, tak terkecuali Indonesia. Dengan demikian, pengguna bisa tetap asyik bermain game tanpa khawatir soal keamanan.


Soal ini, para developer game pun sepakat. Andi Taru, CEO dari Educa Studio yang banyak membuat game untuk anak-anak, merasa bisa lebih percaya diri meyakinkan para orangtua bahwa game buatan studionya aman.Next


(rns/ash)