Mobil yang Bisa Jalan Sendiri Siap Berkeliaran

Jakarta - Mobil yang bisa berjalan sendiri diprediksi akan banyak lalu lalang di lalu lintas masa depan. Beberapa produsen mobil sudah mengembangkannya dan kini, pemerintah Inggris memberi lampau hijau mobil otomatis semacam itu untuk diujicoba di sana.

Diharapkan, izin tersebut akan memicu investasi dari para pelaku teknologi mobil otomatis. Tapi, Departemen Transportasi Inggris memberi syarat, yaitu mobil otomatis yang akan diuji harus ada pengemudinya dan bisa langsung diambil alih jika diperlukan.


Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (12/2/2015), Departemen Transportasi menambahkan kalau tidak ada aturan yang menghalangi uji coba mobil otomatis di jalanan Inggris. Diperkirakan, uji coba sudah bisa dilakukan pada musim panas tahun ini.


Industri otomotif di Inggris belakangan memang sedang jaya di mana ekspor mobil dari sana meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Pemerintah pun berharap kehadiran teknologi mobil otomatis bisa mempertahankan performa itu sampai dekade mendatang.


"Saya menginginkan agar Inggris ada di depan dalam pengembangan baru yang menarik ini, untuk ambil bagian dalam teknologi yang bisa mentransformasi jalanan kita ini dan membuka investasi global baru," kata Menteri Transportasi Inggris, Claire Perry.


Secara global, industri mobil otomatis diproyeksi akan bernilai sampai USD 900 miliar di tahun 2025. Sehingga Inggris ingin turut kecipratan.


Bertepatan dengan pengumuman itu, sebuah perusahaan startup memamerkan mobil pintar otomatis pertamanya yang dinamakan Lutz Pathfinder. Lutz dikembangkan oleh perusahaan RDM Group yang berbasis di Inggris.



Mobil Lutz yang pendanaannya didukung pemerintah ini bentuknya mini. Ia bisa menampung dua orang dan ada bagasinya. Dengan sumber daya listrik, Lutz dapat berjalan selama 8 jam dalam sekali isi ulang.


"Kami menciptakan prototipe mobil ini dengan desain dan teknik terbaik Inggris," ucap David Keene, CEO RDM Group kepada Telegraph.


Mobil otomatis saat ini juga dikembangkan nama besar seperti Mercedes, BMW, sampai Google. Manfaatnya misalnya bikin pengemudi tidak lelah, membantu para lansia dan banyak lagi kemungkinan yang akan dihadirkannya.


Tapi ada juga pihak yang meragukan keamanan mobil yang dapat berjalan sendiri itu. Misalnya jika diserang hacker atau menghadapi situasi lalu lintas yang sangat rumit, dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan.

(fyk/ash)