Global Vice President Xiaomi Hugo Barra menyebut sulitnya memenuhi regulasi di AS sebagai alasannya. Menurut bekas Bos Google itu, pihaknya mengalami masalah dalam hal sertifikasi hardware, pengujian software, serta menyediakan infrastruktur pendukung.
Selain itu adanya masalah di bidang logistik juga menjadi penghambat kehadiran ponselnya di AS. Maka untuk sementara waktu, Xiaomi hanya akan berjualan aksesoris seperti power bank, headphone, dan Mi Band di AS.
Ini juga dilakukan Xiaomi untuk meningkatkan brand awareness mereka sebelum nantinya melakukan ekspansi bisnis yang lebih besar, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (13/2/2015).
Meski begitu, Barra secara terang-terangan menyebut bahwa Xiaomi belum memasukkan peluncuran ponsel di AS ke dalam roadmap mereka.
Hasil penelitian terakhir dari Strategy Analitics menunjukkan bahwa Xiaomi adalah produsen ponsel terbesar ke enam pada kuartal IV 2014. Sementara menurut CounterPoint, Xiaomi ada di posisi lima.
Sementara di negeri asalnya, Xiaomi baru-baru ini tergusur ke posisi dua, setelah dikalahkan oleh Apple. Lenovo pun turut mengancam keberadaan Xiaomi, setelah memboyong sejumlah lini ponsel Motorola ke Negeri Tirai Bambu itu.
(asj/rou)