Seperti diketahui, yang paling dikhawatirkan dari pencurian ponsel adalah semua data pribadi di perangkat. Adanya fitur kill switch memungkinkan pengguna mengamankan data penting di ponsel dari jarak jauh, bahkan membuat ponsel tidak bisa diakses oleh si pencuri.
Di beberapa kota besar di sejumlah negara, pihak berwenang mengharuskan ponsel yang beredar di sana harus dilengkapi fitur kill switch. Secara rutin, mereka juga memberikan laporan mengenai dampaknya terhadap angka pencurian ponsel.
Balaikota London, Inggris misalnya, pada Juni 2014 melaporkan bahwa pencurian smartphone menurun 24% sejak Apple memperkenalkan fitur Activation Lock di gadget mereka sejak September 2013.
Penurunan signifikan juga terjadi di San Francisco dan New York, Amerika Serikat. Dilaporkan bahwa angka kriminalitas terkait smartphone menurun 40% dan 25% dibandingkan sebelumnya.
Namun menurut sejumlah ahli keamanan perangkat, seperti dikutip dari News Softpedia, Jumat (13/2/2015), fitur kill switch tidak sepenuhnya memproteksi si pengguna dan menjadi solusi pamungkas yang membuat smartphone tidak bisa digunakan secara permanen.
Kill switch hanya solusi sementara dengan cara kerja berdasarkan sinyal. Jadi ketika si pencuri mematikan ponsel yang dicurinya atau mengaktifkan mode airplane, si pemilik ponsel tidak bisa memanfaatkan fitur kill switch.
Meski demikian, setidaknya fitur keamanan ini bisa membantu orang yang kehilangan ponsel. Tentunya para produsen ponsel terus mengembangkan fitur kill switch yang lebih canggih lagi ke depannya.
(rns/fyk)