Ketika berbagai vendor di dunia dikabarkan ingin ikut menggarap sebuah perangkat Android One, namun ada saja vendor yang tak minat untuk meramaikan fenomena tersebut. Satu di antaranya adalah OnePlus. Hal itu disampaikan langsung oleh co-Founder OnePlus, Carl Pei ketika berkunjung ke Jakarta.
"Android One merupakan hal yang bagus. Saya pikir Google berhasil untuk menciptakan sebuah platform, dimana pengguna kelas bawah juga dapat merasakan pengalaman yang menyenangkan. Tapi, sayang kami tidak ada niat untuk membuat perangkat Android One," ujar Carl di Meradelima Resto, Jakarta.
Alasan itu tak lain lantaran Carl dan timnya merasa tidak ahli dalam merancang ponsel segmen pengguna awal dengan harga kisaran USD 100 ke bawah. "Kami justru bingung ketika ingin membuat ponsel dengan harga semurah itu. Apa yang harus kami kurangi dan potong dari biaya produksinya," jelasnya.
Android One memang saat ini baru diluncurkan di dua negara, yakni India dan Indonesia. Dan sepertinya Google akan terus memperluas pasar Android One di pasar negara berkembang. Ditanya soal ancaman yang bakal dihadapi dengan kehadiran Android One, Carl pun menjawab santai.
"OnePlus tidak melihat Android One itu sebagai sebuah ancaman. Karena kami melihat pasar dan target kami jelas berbeda dengan Android One. Target kami lebih kepada penggila Android yang ingin merasakan pengalaman menggunakan Android yang lebih canggih," tutur Carl.
Sebagai informasi, vendor yang berbasis di Tiongkok ini sudah lebih dulu memasuki pasar gadget Indonesia sejak tanggal 27 Januari 2015 dengan menjual ponsel unggulannya, OnePlus One melalui situs e-commerce Lazada. OnePlus One diklaim laris terjual pada gelombang pertama penjualannya. Sayang, baik Lazada maupun Carl tidak mau menyebutkan berapa jumlah unit yang laris terjual itu.
(rou/rou)