Kepo di Facebook dkk Bisa Bikin Depresi

Jakarta - Media sosial seperti Facebook memang mengubah cara kita tetap terkoneksi dengan kerabat, teman lama maupun baru. Di sisi lain, jejaring sosial juga bisa menimbulkan masalah kejiwaan.

Hasil sebuah penelitian menyebutkan, terlalu banyak menghabiskan waktu mengintip kehidupan orang lain atau istilah zaman sekarang kepo, bisa membuat seseorang stres dan depresi.


Temuan peneliti University of Houston ini memperlihatkan, ada kaitan antara lama waktu mengakses Facebook dengan gejala depresi. Ini terjadi, karena biasanya, orang kemudian akan membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain yang diintainya di Facebook.


"Meski proses perbandingan sosial telah teruji dalam konteks tradisional, penelitian mulai mengekplorasi perbandingan di ranah jejaring sosial," kata Mai-Ly Steers, kandidat gelar doktor bidang psikologi sosial University of Houston yang melakukan penelitian ini.


Steers melakukan dua studi untuk menyelidiki bagaimana perbandingan sosial dengan teman di Facebook bisa berdampak pada kesehatan psikologis si pengguna.


Seperti detikINET kutip dari Mirror, Rabu (8/4/2015), kedua studi diklaim Steers membuktikan bahwa pengguna Facebook merasa tertekan ketika membandingkan diri dengan orang lain.


"Ini tidak berarti Facebook menyebabkan depresi. Tetapi perasaan tertekan dan banyaknya waktu yang dihabiskan mengakses Facebook dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, cenderung berbanding lurus," kata Steers.


Steers mengatakan, hal ini rentan terjadi pada orang-orang yang menderita kesulitan emosional. Bagi individu yang mengalami rasa tertekan, pandangan yang menyimpang terhadap kehidupan teman-teman mereka dapat membuat mereka merasa kesepian dan sendirian. Bahkan lebih buruk lagi, mengganggap diri tidak berharga.


(rns/rou)