Menariknya, kedua produsen yang dimaksud terbilang perusahaan yang adem-ayem tanpa adanya isu permasalahan yang membelitnya.
Keputusan aksi konsolidasi sejatinya merupakan hal umum di lingkup perusahaan. Sebagai contoh, Microsoft yang belum lama ini mengakuisisi
Nokia bertujuan untuk makin menancapkan kukunya di ranah smartphone.
Namun isu yang menyebut Asus dan Acer bakal melakukan aksi merger, sedikit menuai kontra dari banyak analis. Pasalnya, kedua produsen menggeluti segmen yang kurang lebih sama. Mulai dari notebook, tablet, PC dan smartphone.
Meski begitu, analis juga menyebut menurunnya demand PC dan komponennya menjadi salah satu alasan Asus dan Acer untuk 'kawin'.
Sebagai informasi Asus juga dikenal sebagai produsen berbagai komponen PC, seperti mainboard, kartu grafis, dan peripheral lainnya.
Bila isu merger ini akhirnya benar, analis kembali mengatakan bahwa benefit yang diincar kedua produsen adalah fokus bisnis yang lebih intensif. Dimana Asus yang cukup ternama di segmen smartphone dan komponen bakal makin serius menggarap segmen tersebut.
Sementara Acer akan makin menyeriusi segmen PC dimana namanya sudah sangat dikenal. Demikian seperti detikINET kutip dari Ubergizmo, Jumat (20/9/2013).
(yud/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!