Bajak 2 CEO, Bukti Microsoft Serius di Indonesia

Jakarta - Meski berstatus negara berkembang, tak lantas pasar TI Indonesia dipandang sebelah mata oleh Microsoft. Sebaliknya, dengan populasi yang besar dan adopsi teknologi yang cepat membuat pasar teknologi Tanah Air begitu 'seksi'

Demikian dikatakan Bernard Saisse, Direktur Marketing dan Operasional Microsoft Indonesia dalam acara bincang-bincang santai dengan beberapa media di Pacific Place, Jakarta, Selasa (17/9/2013).


Menurut pria asal Prancis ini, Microsoft pastinya akan terus mengeluarkan investasinya untuk terus eksis di Indonesia. Terlebih melihat potensi bisnis teknologi di negara ini yang masih banyak bisa digali.


Investasi yang dilakukan raksasa TI ini pun berbagai macam. Satu hal yang coba disorot Bernard adalah dari sisi pengembangan sumber daya manusia dan ekosistem.


"Bagi negara berkembang (seperti Indonesia-red.), membangun sumber daya manusia tentu menjadi hal penting. Termasuk dengan membangun ekosistemnya. Tentunya kami terus melakukan investasi di sini (Indonesia-red.)," kata Bernard.


Keseriusan Microsoft menggarap Indonesia pun ditegaskan dengan membajak dua eksekutif dari perusahaan tetangga. Mereka adalah Pieter Lydian, yang sebelumnya menjabat sebagai Country Manager Dell Indonesia dan Singgih Wandojo, mantan Managing Director SAP Indonesia.


"Indonesia merupakan pasar yang seksi dan kami serius untuk berinvestasi di sini. Hal ini coba ditegaskan dengan merekrut dua CEO (Peter dari Dell dan Singgih dari SAP-red.) untuk membantu kami mengembangkan bisnis Microsoft di Indonesia," jelas Bernard.


Tak lupa, eksekutif penyuka makanan pedas ini mengutarakan bahwa Microsoft tak lagi fokus sebagai perusahaan software. Namun, transformasi ini tak lantas membuat Microsoft meninggalkan bisnis software.


Melainkan memperluas bisnis perusahaan yang didirikan Bill Gates itu untuk lebih mengikuti perkembangan tren dan kemajuan teknologi.


"Transformasi Microsoft adalah dari software ke semua perangkat, tentu saja kami tetap bermain di software. Tetapi kondisinya kini kami ingin berada di berbagai perangkat yang digunakan pengguna. Mulai dari PC, tablet, hingga smartphone," pungkas Bernard.


(ash/rou)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!