Ya, 'senjata' untuk tetap menarik perhatian konsumen sudah disiapkan. Tak lagi bersaing dalam jumlah megapixel, namun zoom-lah yang menjadi andalan, setidaknya ini menurut Direktur Marketing Fujifilm David Troy.
"Fotografer bisa merasakan langsung keuntungan dari zoom," tukasnya seperti dikutip dari USAToday, Jumat (20/9/2013). Zoom ini menjadi penting saat mereka harus dihadapkan pada subjek yang terletak di kejauhan.
Kamera-kamera dengan zoom panjang sendiri sudah banyak dijumpai di pasaran. Canon dan Fujifilm misalnya, masing-masing membuat kamera dengan zoom 50x. Bahkan, Panasonic dengan seri FZ70nya berani mencapai zoom hingga 60x.
"Zoom telah menjadi megapixel baru," tandas Troy. Meski begitu, menurut prediksi Jay Kelbley, Senior Marketing Manager for Digital Imaging Samsung, zoom bakal mengalami nasib yang sama dengan 'mitos' megapixel.
"Pasar sudah mempelajari bahwa zoom bukan sesuatu yang positif," ujar Kelbley. "Tambahan 10x atau 20x mungkin tidak berguna," tambahnya.
Ia menambahkan, zoom panjang bisa membuat kamera menjadi lebih berat. Begitu juga saat dipakai di cahaya temaram, sulit bagi pengguna untuk mencegah foto blur dalam semua rentang zoom.
Fujifilm sendiripun yang kerap menggelontorkan kamera dengan zoom 'monster' tak bisa mengelak hal itu. "Anda mencapai titik di mana Anda tidak bisa menstabilkan kamera untuk mengambil gambar," pungkas Troy.
Ia pun menyiratkan, di tahun 2014 mendatang, pihaknya tak akan berhenti mengeluarkan superzoom camera namun dengan konsep baru.
Di lain sisi, kamera-kamera di ponsel high end terus makin baik. Ponsel seperti Nokia Lumia 1020 misalnya, telah didesain untuk bisa melakukan performa yang baik meski dalam kondisi cahaya temaram. Hal ini menjadikan kemampuan low light tak lagi eksklusif di level kamera 'serius'.
(sha/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!