Diakui Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise and Business Service Telkom, pihaknya tidak berani memasang target muluk-muluk saat menyasar bisnis itu lewat produk Delivery Money Access (Delima).
"Untuk tahun pertama, Telkom tidak muluk-muluk memasang target. Kami harapkan, uang yang ditransaksikan lewat Delima Remittance dalam satu tahun pertama bisnis ini sebesar Rp 1 triliun dengan revenue yang diperoleh Telkom sebesar Rp 3 miliar," kepada detikINET, Jumat (20/9/2013).
Jika dilihat dari perbandingan nilai total bisnisnya, dibandingkan dengan angka yang dibidik Telkom, memang tak bisa dipungkiri nilainya masih sangat kecil. Meski demikian, Awaluddin menolak tegas jika dikatakan kurang pede untuk meraup hasil yang lebih besar.
"Kami ini perusahaan telekomunikasi, bukan perbankan. Nilai segitu sudah sangat besar. Jadi bukan karena kami kurang pede. Angka itu besar karena kami baru membuka pasarnya di Hong Kong saja, dimana total bisnisnya cuma Rp 3 triliun. Jadi wajar saja kalau kami bidik Rp 1 triliun," jelasnya.
Dipaparkan olehnya, dalam menggarap bisnis international remittance ini, Telkom menggunakan Finnet Indonesia selaku anak perusahaan yang menyelenggarakan bisnis bill payments, remittance dan e-money untuk kepentingan Telkom Group.
Telkom sendiri merambah bisnis international remittance lewat Delima dengan konsep business follows the people, dengan menyasar negara-negara dimana masyarakat Indonesia khususnya TKI yang berada di negara tersebut cukup besar.
Delima telah hadir di Hong Kong dengan menggandeng Chandra Remittance. Kerjasama keduanya menjadikan Chandra Remittance yang mempunyai 17 kantor cabang dan 58 agen saat ini sudah dapat bertransaksi dengan sekitar 40 ribu Agen Delima di seluruh Indonesia dan bank-bank yang ada di Indonesia.
Selain Hongkong dan Malaysia, sampai dengan akhir tahun 2013, Telkom menargetkan akan merambah bisnis international remittance di Malaysia, Arab Saudi dan Taiwan karena pasar international remittance ke Indonesia di 4 negara tersebut mencapai hampr 80% atau sekitar Rp 60 triliun terhadap keseluruhan pasar international remittance ke Indonesia sekitar Rp 80 triliun.
(rou/rns)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!