Dari rumor yang dihembuskan Wall Street Journal, vendor ponsel asal Kanada ini dilaporkan akan memberhentikan 5.000 pegawai atau setara 40% dari jumlah karyawannya untuk mengurangi beban perusahaan.
Namun kabar burung itu langsung ditepis oleh pihak manajemen BlackBerry. "Seperti biasa, kami tidak akan berkomentar terhadap rumor dan spekulasi. Kami sedang berada dalam fase kedua dari rencana transformasi kami," kata juru bicara perusahaan.
BlackBerry belakangan memang sering dikabarkan akan melakukan perombakan organisasi besar-besaran setelah membentuk komite khusus untuk menyelamatkan perusahaan dari keterpurukan, dengan opsi terburuk: menjualnya.
Di Indonesia, kabar tentang pengurangan pegawai ini juga ditampik oleh manajemen. Malah sebaliknya, menurut Yolanda Nainggolan, PR Manager BlackBerry Indonesia, pihaknya justru sedang getol-getolnya melakukan perekrutan orang yang tepat untuk menunjang bisnis perusahaan.
"Kami memang tidak pernah mau mengomentari spekulasi akan rumor apapun. Namun perlu diketahui, di Indonesia justru kami sedang menambah orang. Karena kami punya kantor baru di Bali untuk menyeleksi aplikasi yang masuk ke BlackBerry World," jelasnya pada detikINET, Jumat (20/9/2013).
Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiono Handoyo, sebelumnya mengatakan bahwa di Bali ada sekitar 30 orang karyawan BlackBerry yang tugasnya untuk menyeleksi aplikasi.
Jumlahnya kemungkinan masih akan ditambah lagi mengingat 85% lebih aplikasi yang ada di BlackBerry World tersebut diseleksi di Bali. Saat ini ada lebih dari 120 ribu aplikasi dimana 4.000 di antaranya aplikasi lokal yang berasal dari 1.500 developer dalam negeri.
"Apapun yang terjadi di pusat, di Indonesia kami tetap fokus dan commit untuk melakukan business as usual, dan mendukung partner serta pengguna kami," pungkas Maspiono.
(rou/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!