Telkomsel Genjot Monetisasi BTS

Jakarta - Telkomsel terus menggenjot pembangunan infrastruktur base transceiver station (BTS), khususnya untuk perangkat jaringan dengan teknologi 3G, agar bisa cepat menghasilkan uang segar.

"Kami ingin pembangunan BTS bisa lebih cepat agar bisa menghasilkan uang tahun ini juga. Dari target 15 ribu BTS tahun ini, sekitar 70% sudah harus beroperasi di semester pertama ini," kata Direktur Utama Telkomsel Alex Janangkih Sinaga di gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (21/4/2014).


Sekitar 70% atau 10.500 BTS diyakini bisa tercapai mengingat hingga akhir kuartal pertama Telkomsel telah menghidupkan sekitar 3.000 BTS baru dengan pertumbuhan pendapatan di periode itu sekitar 10%.


"Total alokasi yang kami siapkan untuk investasi pembangunan dalam setahun ini sekitar Rp 10 triliun dimana 75% hingga 80% untuk infrastruktur 3G. Untuk 2G masih ada sedikit, tapi di 2016 sudah kami hentikan pembangunannya," papar Alex.


Menurutnya, jika kalkulasi pembangunan dan pertumbuhan usaha stabil hingga kuartal berikutnya, diperkirakan target triple double digit di sisi revenue, net margin, dan earning before interest depreciation and amortization (EBITDA) bisa tercapai.


"Hingga kuartal pertama pelanggan Telkomsel sudah mencapai 132 juta. Targetnya tahun ini sekitar 137 juta pelanggan," ujarnya.


Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Telkomsel berhasil membukukan keuntungan Rp 4,29 triliun selama kuartal pertama 2013 atau naik 23% dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 3,5 triliun.


Penopang keuntungan dari anak usaha Telkom ini adalah pendapatan sebesar 13,9 triliun di kuartal pertama 2013 atau naik 13% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 12,29 triliun.


Telkomsel sejauh ini juga tak cuma mengandalkan pertumbuhan pendapatan dari layanan suara, SMS, dan data, tetapi juga bermain di area luar itu seperti uang elektronik atau e-money.


"Itu sebabnya kami menggandeng Bank Mega untuk e-money dengan teknologi NFC (near field communication). Pelanggan cukup menyentuhkan ponselnya untuk transaksi pembayaran. Komersialisasinya sebelum akhir tahun ini," pungkas Alex. (rou/tyo)