Produsen chip ini menginginkan smartwatch garapannya berguna seperti seharusnya sebuah wearable gadget. Maksudnya?
Seperti disampaikan Anuj Dua selaku Director of Marketing APJ Intel, sebuah wearable gadget yang menempel di tubuh pengguna seharusnya juga memiliki fungsi mengetahui kondisi tubuh.
Untuk memungkinkan hal itu, wearable gadget seperti smartwatch seharusnya juga dibekali sejumlah sensor yang secara langsung membantu pengguna mengetahui kondisi tubuhnya. Jadi tak seperti smartphone yang sebatas sebagai penampil informasi saja.
Tak hanya itu, Anuj juga mengatakan sebuah smartwatch harus tetap dapat berfungsi bahkan ketika tak ada jaringan data.
Dirinya mengilustrasikan smartwatch Intel nantinya dapat berfungsi sebagai peta GPS meski tanpa terhubung dengan jaringan data.
“Jadi tak terpaku sepenuhnya dengan jaringan data. Sebagai contoh, pengguna dapat meng-upload sebuah peta pada smartwatch, jadi ketika tersesat pengguna dapat mengetahui keberadaannya lewat peta tersebut dengan mengandalkan GPS,” ujarnya di kantor Intel Indonesia, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Pernyataan tersebut secara tidak langsung memang menyinggung beberapa smartwatch yang lebih dulu hadir. Disebutnya sebagai 'fancy smartwatch', wearable gadget yang telah ada terlalu bergantung dengan perangkat lainnya dan hanya bersifat seperti aksesoris belaka.
“Wearable gadget seperti smartwatch kelak juga akan menjadi perangkat yang paling dekat dengan pengguna. Sehingga harus menjadi perangkat yang paling dapat diandalkan dalam kondisi apapun,” pungkasnya.
(yud/ash)