Soal LTE, Indosat Tak Mau Ngoyo

Jakarta - Dari tiga besar operator seluler di Indonesia, hanya Indosat yang terkesan santai menyambut hadirnya 4G berbasis LTE. Anak usaha Ooredoo ini tak mau ngoyo mengusik Telkomsel dan XL Axiata yang telah lebih dulu melakukan ujicoba jaringan.

Dikatakan oleh CEO dan Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli, perusahaannya tidak terlalu ngoyo dan lebih mengikuti aturan main yang nantinya akan berlaku.


“Kebanyakan frekuensi untuk LTE itu masih digunakan untuk 2G dan 3G. Kita lihat saja peneterasi 3G saja di Indonesia masih 24%. Seharusnya yang perlu kita dorong di Indonesia adalah penggunaan smart device,” tutur Alex, di sela paparan publik expose RUPS di Auditorium Indosat, Jakarta, Kamis (22/5/2014).


Alex menambahkan bahwa ketika pengguna telekomunikasi di Indonesia sudah mengadopsi smart device, maka berlahan 2G akan segera ditinggalkan. Nah, di saat pengguna 2G sudah habis, tempat lowongnya bisa digelar untuk LTE.


“Saya sih memperkirakan LTE di Indonesia baru bisa booming sekitar dua sampai tiga tahun dari sekarang,” tambahnya.


Indosat sendiri dalam paparan publiknya mengungkapkan sampai dengan Maret 2014 jumlah pelanggan Indosat sudah mencapai 59,6 juta.


Sementara itu, Alex menambahkan bahwa belanja modal (capital expenditure) di tahun 2014 masih akan berkisar pada angka Rp 8 triliun hingga Rp 9 triliun. Dimana sekitar 80% di antaranya digunakan untuk moderinisasi jaringan.


“Moderinisasi jaringan ini kan sejatinya untuk data heavy. Namun kalau ditanya soal target, kita tidak mau target-targetan karena pasar kan susah ditebak,” tuntasnya.


(rou/rou)