"Samsung punya rencana 10 tahun, yang dimulai sejak 2009. Pada 2011, kami adalah perusahaan bernilai USD 189 miliar. Namun pada 2020, kami punya target mencapai USD 400 miliar," papar Hyaesung Ha, VP Leader of Product Strategy Goup Printing Solution Business Samsung, di Suwon, Korea Selatan.
Bisnis Samsung, lanjut Ha, telah melalui beberapa gelombang. Pertama adalah bisnis yang digerakkan oleh memory chip pada era 1990-an. Samsung kala itu menjadi pemimpin pasar.
Gelombang kedua adalah televisi panel layar datar, yang booming pada pertengahan era 2000-an. Lagi-lagi produk Samsung berhasil menguasai pasar.
Kemudian gelombang ketiga adalah ponsel pintar, yang terjadi mulai 2013. Samsung menjadi salah satu pemain kuat di segmen ini dengan varian Galaxy-nya.
Sementara untuk gelombang keempat, Ha memperkirakan akan terjadi pada 2020 di mana perlatan percetakan akan menjadi pendorong utama. Apa sebabnya?
"Saat ini saja, untuk segmen korporat produk printing adalah yang terbesar. Sekitar 85%," katanya.Next
(hds/tyo)