Sama seperti sebelumnya, pilpres di Indonesia ini masih menggunakan sistem manual. Maksudnya, calon pemilih akan mendapatkan kertas suara dan menyoblos di ruang bilik suara menggunakan paku untuk kandidat yang dipilih.
Lain di AS, pada pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2012 silam, salah satu daerah pemilihan, di Virginia, pemilih yang sudah terdaftar bisa langsung memilih calon presiden tanpa harus repot-repot mencolok menggunakan paku.
Sebab, di ruang bilik suara sudah menanti tablet Surface besutan Microsoft yang menggunakan sistem operasi Windows RT. Tablet PC ini telah dilengkapi dengan aplikasi LiveBallot sehingga pengguna dapat menandai dan mencetak surat suara mereka.
Democracy Live, perusahaan teknologi yang bertanggung jawab dalam e-voting ini yang menginstal aplikasinya di tablet andalan Microsoft tersebut. Demikian yang dikutip detikINET dari Mashable, Rabu (9/7/2014).
Ditambahkan oleh Democracy Live bahwa mereka juga menggunakan Windows Azure yang merupakan platform berbasis awan untuk mengumpulkan informasi suara yang telah 'dicoblos'. Sehingga hasil suara bisa diketahui dengan cepat, murah dan akurat.
Memang belum semua negara bagian di Amerika Serikat yang mengaplikasikan tablet sebagai sarana untuk melakukan presiden.
Kapan ya Indonesia bisa menerapkannya?
(tyo/tyo)