Ponsel yang dilempar tentu bukannya ponsel baru, melainkan ponsel bekas yang sudah tidak (jarang) terpakai. Pasalnya, masyarakat Finlandia seringkali membeli ponsel keluaran terbaru meski ponsel lamanya masih dapat digunakan.
Akibat kekhawatiran yang muncul ketika jumlah sampah ponsel di Finlandia kian meningkat dan mengancam kerusakan lingkungan justru menciptakan tradisi unik di negeri pembuat ponsel tersebut.
Mobile Phone Throwing atau lomba melempar ponsel menjadi tren pertama kali pada tahun 2000 di Savolinna. Perlombaan lempar ponsel ini diadakan tiap tahun pada pekan akhir di bulan Agustus. Bermula dari menumpuknya sampah ponsel di Finlandia yang kian menggunung dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan tersebut dapat berasal dari komponen handphone seperti baterai yang mengandung zat beracun. Mengunungnya sampah ponsel dikarenakan masyarakat Finlandia yang sangat konsumtif selalu membeli handphone baru. Hal inilah yang memicu masyarakat Finlandia untuk memanfaatkan sampah ponsel menjadi kegiatan positif dan menarik.
Seperti detikINET kutip situs resmi kegiatan ini, Selasa (8/7/2014) dijelaskan bahwa terdapat beberapa peraturan yang ditetapkan dalam perlombaan ini. Ponsel yang digunakan untuk melempar disediakan oleh panitia lomba dengan berbagai macam jenis, merek, bentuk dan ukuran warna tersedia.
Tiap kontestan bebas memilih handphone yang digunakan untuk melempar dengan berat standarnya ialah 220-400. Peserta boleh melempar ponsel sejauh mungkin sesuai dengan batas yang telah ditentukan. Next
(rou/rou)