Adalah perusahaan penyedia layanan mobile wallet di Amerika Serikat, ISIS, yang terpaksa ingin mengganti nama perusahaanya. Sebab, ISIS saat ini disamakan dengan Islamic State Iraq Syriah (ISIS).
ISIS menjadi perhatian karena organisasi ini dicap sebagai teroris karena melakukan sejumlah aksi kekerasan di Irak dan Suriah.
Pun demikian, saat mengumumkan pergantian nama perusahaan, ISIS Mobile Payment, ternyata belum mempunyai nama baru. Namun seperti diungkap juru bicaranya, mereka menjanjikan akan ada pengumuman dalam beberapa minggu ke depan.
"Baru-baru ini, kami telah mengamati dengan kekhawatiran kelompok militan yang namanya, bila diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, adalah Islamic State Iraq Syriah -- sering disebut dengan akronim ISIS. Kami tidak tertarik dalam berbagi nama dengan kelompok yang namanya telah menjadi identik dengan kekerasan dan hati kita pergi ke mereka yang menderita," kata CEO ISIS Michael Abbot, seperti dikutip detikINET dari Tech Cruch, Selasa (8/7/2014).
Perusahaan ini sekarang aktif bekerja pada sebuah merek baru, tetapi menekankan bahwa fokus bisnis dan pengalaman konsumen akan tetap sama ke depan ini adalah perubahan nama saja.
(tyo/ash)