Begini ceritanya. Menjelang tengah malam, tujuh perampok dengan senjata lengkap membajak kendaraan Samsung dengan delapan karyawan di dalamnya. Kartu identitas karyawan itu dilucuti. Dua karyawan dijadikan sandera di dalam mobil dan enam lainnya digelandang ke lokasi lain.
Menyamar sebagai karyawan, masuklah para perampok itu ke pabrik Samsung. Begitu sudah berada di dalam, para perampok langsung melumpuhkan sekuriti dan melucuti senjata mereka. Tapi para sekuriti ini kemudian diminta bekerja seperti biasa.
"Mereka melumpuhkan penjaga, mengambil senjata serta amunisinya dan mengatakan kepada mereka untuk terus bekerja seperti tidak ada apa-apa," papar letnan polisi Vitor Chaves yang menangani kasus ini, seperti dikutip detikINET dari Guardian, Selasa (8/7/2014).
Para perampok lalu mengumpulkan semua karyawan pabrik Samsung dengan ancaman senjata. Para karyawan tersebut diminta melepas baterai ponselnya sehingga tidak dapat menghubungi siapa-siapa.
Begitu kondisi di dalam pabrik sudah dikuasai, 13 perampok lagi datang membawa truk. Dalam tiga jam, komplotan yang berjumlah 20 orang itu memasukkan gadget siap pakai Samsung ke dalam truk, kemudian dengan tenang meloloskan diri tanpa menimbulkan korban luka atau tewas.
"Mereka membawa sekitar tujuh buah truk dan meninggalkan pabrik dengan sekitar 40 ribu produk," demikian pernyataan kepolisian setempat.
Para perampok memakai topeng sehingga meski sempat terekam kamera, mereka sukar dikenali. Polisi menduga kuat ada orang dalam yang terlibat mengingat banyaknya informasi yang diketahui para perampok. Saat ini, aparat sedang berusaha memburu pelakunya.
Pabrik Samsung itu berlokasi di kawasan industri Campinas, Sao Paulo. Selain Samsung, perusahaan elektronik lain yang punya pabrik di sana seperti Hewlett Packard, General Electric dan Dell. Memang daerah ini cukup rawan kejahatan.
"Kami sangat cemas terhadap insiden ini. Untungnya tidak ada orang yang terluka. Kami bekerja sama penuh dengan investigasi polisi yang sedang berlangsung dan akan melakukan yang terbaik untuk menghindari insiden serupa," kata juru bicara Samsung. (fyk/ash)