Kombinasi pekerjan ini dilakukan karena penggunaan robot dianggap lebih efisien dibanding menggunakan tenaga manusia sepenuhnya. Itu karena robot tak perlu tidur, makan, ataupun melakukan hal kecil yang dapat mengganggu produksi seperti mengobrol saat bekerja.
CEO Foxconn, Terry Guo, mengumumkan robot garapannya dengan sebutan Foxbot. Pria paruh baya ini juga menyebut Apple adalah klien pertama yang mendapatkan fasilitas robot dalam proses produksi perangkat pesanan terbarunya yang diduga sebagai iPhone 6.
Penggunaan Foxbot juga disebut-sebut agar dapat semakin meningkatkan kapasitas produksi iPhone terbaru tersebut. Demi kepentingan itu, seperti dilansir Ubergizmo, Senin (7/7/2014), Foxconn kabarnya bakal menyiapkan sekitar 30 ribu Foxbot. Yang mana tiap unitnya menelan biaya sebesar USD 20 ribu hingga USD 25 ribu dalam pembuatannya.
Pertanyaannya, bagaimana nasib ribuan pekerja Foxconn? Memang belum ada jawaban resmi dari Foxconn akan hal tersebut, namun kasus bunuh diri oleh pekerjanya yang beberapa kali terekspos bisa jadi menjadi alasan Foxconn merealisasikan Foxbot di pabrik miliknya.
(yud/ash)