Menkominfo Dorong Merger Agar Cuma Sisa 3-4 Operator

Jakarta - Jumlah operator telekomunikasi di Indonesia dinilai sudah terlampau banyak oleh Menkominfo Rudiantara. Akibatnya, tak semua operator mendapatkan jatah frekuensi yang ideal. Imbasnya, masyarakat pengguna pun tak terlayani dengan baik.

Itu sebabnya, ia bertekad untuk terus mendorong konsolidasi melalui aksi korporasi merger akuisisi agar jumlah operator di Indonesia yang tadinya mencapai sembilan, bisa diminalisir dengan tersisa hanya tiga atau empat operator saja.


"Saya mendorong yang namanya konsolidasi. Untuk mengantisipasi konsolidasi berikutnya kita tengah siapkan permen merger akuisisi. Kuartal kedua tahun ini peraturan tentang itu sudah ada," paparnya saat dikunjungi detikINET di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.


Seperti diketahui, industri telekomunikasi di Indonesia telah memasuki masa jenuh dengan tingkat persaingan tinggi. Alhasil, keuangan operator pun berdarah-darah karena tidak bisa mendapatkan margin keuntungan ideal dari spektrum frekuensi yang hanya tersedia sedikit.


Pelanggan pun ikut dirugikan karena kualitas layanan yang diterima semakin menurun -- meski di sisi lain, kompetisi dari banyaknya jumlah operator juga membuat tarif terus dipaksa turun ke level margin terendah.


Namun karena tak semua operator kuat di modal, akhirnya beberapa mulai menyerah. Jalan satu-satunya agar tidak kolaps ialah dengan cara bergabung dengan operator lain melalui skema merger akuisisi.


Contohnya, Mobile-8 Telecom yang menyerahkan diri untuk bergabung dengan Smart Telecom di 2010 lalu. Empat tahun kemudian, Axis Telekomunikasi Indonesia yang diambil alih oleh XL Axiata, dan Bakrie Telecom yang ikut bergabung dengan Smartfren.Next


(rou/fyk)