Peretas Malaysia Airlines, Simpatisan atau Bayaran?

Jakarta - Penyerang situs Malaysia Airlines disebut sejumlah pihak terkait dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Asumsi itu muncul karena judul situs dalam tab browser bertuliskan "Isis will prevail", seperti dikutip detikINET dari The Malaysian Insider, Senin (26/1/2015).

Namun pada laman situs yang di-deface tertera bahwa Lizard Squad mengklaim sebagai pelaku peretasan tersebut. Selain menulis 'Hacked by Lizard Squad', mereka juga menulis 'Official Cyber Caliphate'.


Tak jelas apa keterkaitan antara ISIS dan Lizard Squad. Namun pada bagian pojok kanan bawah situs yang dipermak itu tertulis LizardStresser.


Sekadar informasi, LizardStresser adalah sebuah alat yang dikembangkan oleh LizardSquad untuk melakukan serangan distributed denial of service (DDoS).


Belakangan alat ini juga 'disewakan' oleh grup tersebut untuk umum. Siapa saja bisa menggunakan alat ini untuk melakukan serangan terhadap situs atau layanan di internet dengan sejumlah bayaran.


Tarif untuk melakukan serangan tersebut berkisar dari USD 6 sampai USD 500, tergantung durasi down situs yang ingin diserang. Pembayaran layanan ini bisa dilakukan dengan mata uang Bitcoin.


Nah, yang menjadi pertanyaan adalah, siapakah sebenarnya pelaku sebenarnya dari penyerangan ini? Apakah LizardSquad sebagai simpatisan ISIS atau LizardSquad sebagai 'tentara bayaran', yang disewa oleh ISIS untuk melakukan serangan ini.


(asj/ash)