Galaxy Note Edge sebetulnya dirilis berbarengan dengan Galaxy Note 4 di ajang IFA Berlin, Jerman, September 2014 lalu. Namun sayangnya, saat hadir di Indonesia, keduanya tak dipasarkan dalam waktu bersamaan.
Begitupun harganya pun berbeda lumayan jauh karena Galaxy Note 4 dibanderol Rp 8,5 juta, sedangkan Note Edge dihargai Rp 10,9 juta. Lebih lama hadirnya di Indonesia, dan jauh lebih mahal.
"Kami dari Samsung menilai ini adalah waktu dan cara yang tepat mengenalkan Note Edge, jadi tidak bersamaan dengan Note 4. Itu dilakukan juga di beberapa negara, peluncuran tidak bersamaan," ucap Marketing Director IM Bussines Samsung Indonesia, Vebbyna Kaunang di Bangkok, Thailand.
"Tiap market punya pertimbangan masing-masing dan kami pikir Maret paling tepat untuk luncurkan Note Edge," lanjut dia yang merasa optimistis phablet anyar Samsung ini tetap akan laku keras di Indonesia meski harganya cukup tinggi.
Edge screen atau layar lengkung pada sisi kanan, diyakini sebagai inovasi yang menjanjikan di pasar Indonesia. Itu pula yang membuat Samsung optimistis pasar kelas Edge ini berbeda dengan Galaxy Note 4 yang sudah lebih dulu masuk pasar Indonesia.
"Ada fungsi yang berbeda (antara Note Edge dan Note 4). Awal saya coba pertama apa (kelebihan) edge, setelah dipakai semua shortcut panel notifikasi karena dua screen, beda banget dan nggak ganggu main screen," ujarnya.
(bal/rou)