Tanpa Analitik, Big Data Takkan Ada Artinya

Jakarta - Semakin banyaknya perangkat yang terkoneksi ke internet membuat data yang berseliweran di dunia maya semakin banyak pula. Dan tumpukan data itu tak akan berguna dan hanya menghabiskan resource tanpa adanya analitik.

Demikian diungkapkan Harry Surjanto, Presdir Computrade Technology International (CTI) Group saat konferensi pers Kick-off CTI Infrastructure Summit 2015, di Mango Tree Bistro, Epicentrum Walk, Jakarta, Senin (9/2/2015).


Untuk tahun 2015, tema yang diusung penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi itu adalah 'The Future of Analytics, Beyond Big Data', yang merupakan kelanjutan dari topik yang diangkat CTI pada gelaran yang sama pada tahun 2014, yaitu Big Data.


Menurut Harry, pihaknya mengambil topik itu untuk mengedukasi kepada para end user terhadap tren yang berkembang saat ini, yaitu jika sebelumnya big data, maka sekarang analitik.


"Dulu data-data tersebut harus dianalisis oleh para eksekutif di perusahaan, sementara sekarang cukup pakai analitik. Penggunanya pun tak terbatas pada orang IT, melainkan hampir semua divisi di perusahaan, baik itu marketing, finance, dan lainnya," ujar Harry.


Untuk mencontohkan kegunaan analitik ini, Harry mengambil contoh dari penjualan buku di Amazon. Menurutnya, ketika seorang pengguna membeli sebuah buku di Amazon, software analitik akan menawarkan buku-buku sejenis yang kemungkinan akan disukai oleh si pembeli itu.


Dan informasi tersebut didapat dari history pencarian buku orang tersebut, sebelum akhirnya diolah oleh si software analitik itu.


Kata-kata Harry ini sejalan dengan hasil riset Gartner yang memprediksikan bahwa pada tahun 2017, organisasi yang menggunakan predictive business performance metrics akan meningkat profitabilitasnya sekitar 20%.


Gelaran CTI Infrastructure Summit 2015 sendiri akan dimulai pada 5 Maret 2015 mendatang di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.


(asj/fyk)