Semenjak dimulainya tren ‘software-defined’, selain perangkat keras yang digunakan, perangkat lunak yang berjalan diatasnya menjadi semakin penting. Karena semakin memberi kemudahan terutama bagi pekerja IT yang ada di balik infrastruktur yang digunakan.
Tren ‘software-defined’ kini juga mulai merambah data center. Salah satu yang menawarkan solusi tersebut adalah EMC. Adapun solusi yang ditawarkannya bernama Avamar, Networker, dan Mozy. Ketiganya pun memiliki perannya masing-masing.
Sebagai pemilik saham VMware yang mencapai 85%, Avamar yang merupakan sebuah appliance memiliki kelebihan yang mampu mendukung VMware cloud provider. Bisa dibilang Avamar memberikan keuntungan tersendiri bagi provider cloud yang berbasis VMware.
Selain itu Avamar juga mendukung multi-tenancy yang artinya memiliki kemampuan untuk mem-profiling antara satu tenant dengan yang lainnya. Dengan begitu resiko kebocoran data antar tenant dapat ditiadakan.
Kelebihan lainnya kompatibilitasnya dengan data domain system yang telah ada. Artinya, pengguna masih dapat menggunakan sistem miliknya meski telah menggunakan Avamar. Bahkan Avamar dapat memanfaatkan Data Domain System yang ada untuk melakukan backup.
“Jadi tak cuma di-backup di Avamar, Data Domain System yang ada juga bisa dimanfaatkan dalam proses backup. Misalnya untuk mem-backup data tertentu dan ditempatkan pada Data Domain System,” ujar Anton Hutabarat, Systems Engineer Manager EMC di Hotel Kempinksi, Jakarta.
Berlanjut ke solusi kedua yakni Networker, merupakan software yang ada di atas sebuah sistem backup. Selain menyodorkan visibilitas proses backup yang dilakukan Avamar ataupun sistem backup lainnya yang digunakan, Networker juga memiliki kemampuan Snapshot atau aktivitas backup data dengan rentang waktu sempit semisal sejam atau 2 jam sekali. Dengan begitu data backup akan selalu ter-update seiring backup yang dilakukan.
Sedangkan kelebihan lainnya yang ditawarkan Networker adalah kompatibilitasnya dengan Microsoft Hyper V. Sepertinya EMC tak ingin menyia-nyiakan potensi yang dimiliki perusahaan yang menggunakan sistem virtualisasi besutan Microsoft itu.
Untuk solusi ketiga bernama Mozy, juga merupakan software backup, namun solusi ini lebih disiapkan untuk mengincar segmen end-user. Mozy dapat digunakan untuk mendukung aktivitas backup pada PC, notebook, tablet, hingga smartphone. Selain itu Mozy juga mendukung penggunaan pada server berbasis Linux. Bisa dibilang Mozy sesuai digunakan pada perusahaan berskala SMB (Small medium Business). (yud/rou)