BlackBerry Tak Ambil Pusing Komentar Miring

Jakarta - BlackBerry Passport seolah menjadi penegasan bahwa BlackBerry belum mati. Perusahaan asal Kanada itu menyiapkan sejumlah amunisi untuk mengembalikan kejayaannya di pasar smartphone.

Chief Operating Officer Marty Beard mengakui jika selama ini banyak komentar miring menyerang BlackBerry. Meski demikian, dikatakannya BlackBerry tak mau ambil pusing. Yang terpenting bagi mereka saat ini adalah optimis menatap masa depan.


"Tentu saja jelas bahwa BlackBerry berharap banyak, menginginkan banyak perubahan dan penghargaan," ujarnya dalam wawancara usai peluncuran BlackBerry Passport di London, Inggris.


Dia memang mengaku tak bisa berkomentar banyak soal pangsa pasar BlackBerry yang terus merosot tajam. Namun dikatakannya, saat ini tim BlackBerry di bawah pimpinan sang CEO John Chen menuju arah yang semakin stabil.


"Kami punya rencana soal itu, dan itu prioritas. Jadi ketika perusahaan diterpa kabar buruk dan kami memperlihatkan sedikit saja kekhawatiran, ini akan mempengaruhi pangsa pasar," ucapnya.


Dia memberikan contoh bagaimana pangsa pasar BlackBerry di Indonesia, meski saat ini turun drastis, namun diklaimnya berangsur stabil. Dikatakannya, hal ini bisa terjadi karena persepsi baik ketika memulai stabilisasi perusahaan.


Selain itu, sejumlah perangkat yang dirilis di Indonesia pun sangat membantu mengangkat kembali BlackBerry. Dia berharap BlackBerry Passport pun bisa berdampak sama, namun untuk itu mereka masih harus sabar menunggu.


"Jadi kami harus menjawab pertanyaan itu dulu, kami tidak meninggalkan arena ini. Kami mulai memperlihatkan perkembangan yang jauh lebih baik. Ini akan membantu kami menghasilkan banyak produk," tegas pria yang baru dua bulan bergabung di BlackBerry ini optimistis.


Sikap yang ditunjukkan Marty memang sejalan dengan misi kebangkitan bisnis BlackBerry yang digaungkan John Chen beberapa waktu lalu. Tak lama setelah terpilih menjadi CEO, Chen mengaku telah melakukan banyak persiapan serius untuk mencapai tujuan ini.


"Saya tahu ini butuh waktu, disiplin dan keputusan yang berani untuk kembali merebut kesuksesan BlackBerry. Namun kami siap untuk menghadapi tantangan tersebut," tegasnya kala itu. (rns/ash)