Samsung K Zoom ini memecahkan masalah ini dengan menggabungkan lensa zoom optik 10X (24-240mm f/3.1-6.3). Sehingga saat mengunakan zoom pun hasil gambar tetap tajam dan detail.
Lensa zoom ini juga cukup fleksibel untuk jalan-jalan karena meliputi lebar sampai ke telefoto. Lensa ini juga cukup baik untuk makro/close-up karena bisa fokus cukup dekat dengan benda-benda kecil.
Dengan adanya lensa zoom yang cukup panjang ini, ponsel ini sedikit lebih berat dibandingkan dengan ponsel lain yang lensanya tidak bisa zoom. Berat K-Zoom ini 200 gram, sekitar 50 gram lebih berat daripada kamera dengan ukuran layar yang setara.
Untuk mengakomodir lensa zoom yang fleksibel ini, tebal kamera juga hampir dua kali lipat dari ponsel pada umumnya, yaitu sekitar 1,6 cm. Bagian lensa agak menonjol sehingga saat diletakkan di atas meja tidak rata, kecuali ditelungkupkan dengan layar LCD menghadap ke bawah.
Gadget ini seperti kamera digital compact dan ponsel yang disatukan. Di satu bagian, terlihat seperti ponsel biasa, di bagian lain mirip compact.
Layar Samsung K-zoom resolusinya 720p, tidak begitu tajam dibandingkan dengan kamera saat ini yang rata-rata resolusinya 1080p. Tapi tetap mengunakan teknologi AMOLED, sehingga di kondisi outdoor masih bisa terlihat cukup baik.
Sebagai ponsel kamera, K-zoom memiliki tombol shutter. Dan yang uniknya, jika kita menekan tombol shutter dan volume bersamaan, maka kita bisa menghidupkan fitur kamera dan lensa akan memanjang otomatis dalam waktu singkat, sekitar 0.3-0.5 detik. Dengan respons yang cepat, kita jadi tidak mudah kehilangan momen.