"Ini bukan persaingan dengan store-store lain tapi sebagai pelengkap. Di sini aplikasi-aplikasi dari Indonesia punya highlight sendiri. Jadi lebih mudah dicari. Beda dengan store yang global ketika dicemplungin ke sana aplikasi lokalnya sulit muncul," kata Chief Marketing Officer Evercoss Janto Djojo dalam peluncuran Everstore di Hotel Intercontinental, Selasa (28/10/2014).
Dikatakannya, Everstore saat ini sudah punya lebih dari 500 ribu aplikasi. Aplikasi ini didukung oleh jaringan distribusi untuk aplikasi mobile dengan jumlah distribusi aplikasi yang diklaim lebih dari 300 juta setiap hari.
Dengan slogan Glocal Apps, Everstore berupaya menyajikan toko aplikasi berbasis lokal namun dengan kualitas yang disebutnya global.
Tak hanya itu, sistem pembayaran juga disesuaikan dengan kebiasaan orang-orang Indonesia yang kebanyakan masih belum terbiasa dengan cara kartu kredit.
"Selama ini kan toko aplikasi biasanya pake kartu kredit. Pengguna kita rata-rata gak punya kartu kredit. Everstore punya fasilitas untuk membelinya via potong pulsa yang lebih memudahkan," sebutnya.
Managing Director Baidu Indonesia Bao Jianlei menyebutkan kerjasama Baidu dengan Evercoss merupakan awal sinergi positif yang dibangun oleh kedua perusahaan.
"Melalui Everstore kami ingin berkontribusi dalam mengembangkan ekosistem internet mobile di Indonesia dan membantu developer lokal memasarkan aplikasi mereka," sebutnya.
Namun untuk bisa menikmati aplikasi-aplikasi di Everstore, pengguna hanya bisa mengakses toko aplikasi ini via smartphone Evercoss.
Dalam kerjasama ini, Evercoss dan Baidu mengaku akan terus mengembangkan inovasi teknologi untuk mendukung kemudahan Everstore (rns/ash)