Dikutip detikINET dari NYTimes, Rabu (29/10/2014), WhatsApp pada tahun 2013 merugi USD 138 juta atau di kisaran Rp 1,6 triliun. Mereka hanya membukukan pendapatan senilai USD 10,2 juta, kebanyakan dari langganan berbayar.
Tapi operasional mereka menghabiskan uang di kisaran USD 149 juta sehingga rugi besar. Pengeluaran terbanyak antara lain di bidang riset dan pengembangan yang totalnya sekitar USD 77 juta.
Tentu baik Facebook dan WhatsApp tidak ingin kerugian ini terus terjadi. Meskipun CEO Facebook Mark Zuckerberg pernah menyatakan belum akan mengeruk uang dari WhatsApp dalam waktu dekat.
Pihak WhatsApp pun masih memilih fokus menumbuhkan jumlah pengguna sebanyak mungkin. Baru kemudian merumuskan metode monetisasi yang paling tepat dan menguntungkan.
"Dalam beberapa tahun ke depan fokus kami adalah di pertumbuhan pengguna. Dalam satu titik, kami akan mencapai semiliar, dua miliar user. Revenue mungkin akan terjadi lima tahun dari sekarang, mungkin," kata CEO WhatsApp Jan Koum.
(fyk/ash)