HTC menamainya dengan sebutan HTC One E8. Secara desain dipastikan mirip dengan M8, namun berbeda di bagian materialnya. Bila HTC One M8 dibalut material alumunium hampir di sekujur bodinya, maka HTC menggantinya dengan material polycarbonate atau yang lebih sering disebut plastik.
Tapi tak cuma di situ bedanya, ternyata sisi kamera juga turut dibedakan. Pada E8, produsen Taiwan ini membenamkan kamera 13 MP tanpa fitur duo-camera. Artinya tak seperti yang punya sepasang kamera, E8 cuma punya sebuah kamera di bagian belakangnya.
Pun begitu, untuk urusan kualitas E8 terbukti mampu memberikan hasil foto yang sangat mumpuni. Hal itu dibuktikan kala detikINET menjajalnya di kondisi indoor.
Sedangkan spesifikasi lainnya sama persis dengan penggunaan prosesor Snapdragon 801, RAM 2 GB dan memori internal 16 GB yang bisa ditingkatkan kapasitasnya lewat slot micro SD. Bentang layarnya juga 5 inch dengan resolusi yang juga FHD (1920x1080 pixel).
Yang menarik adalah fitur dual-SIM yang ditawarkannya. Kebanyakan ponsel dual-SIM hanya menawarkan mode GSM-GSM atau CDMA-GSM. Berbeda dengan HTC One M8, slot SIM pertama ponsel ini ternyata bisa diisi oleh kartu GSM atau CDMA. Jadi pengguna bisa menempatkan kartu apapun di slot tersebut.
“HTC One E8 adalah jawaban bagi konsumen yang menginginkan HTC One M8 namun dengan banderol yang lebih murah. Menggunakan HTC One E8, konsuman akan mendapatkan pengalaman yang sama seperti halnya menggunakan HTC One M8,” ujar Alex Pangestu, Marketing HTC Indonesia.
Penasaran dengan harganya? Meski diposisikan di bawah HTC One M8 sebagai versi murahnya, E8 nyatanya tak murah-murah amat. Ponsel yang menawarkan dua pilihan warna yakni hitam dof dan putih ini dibanderol cukup tinggi, Rp 7,5 juta. Berminat?
(yud/ash)
