Aplikasi Messenger yang Gak Ada Matinya

Jakarta - Dari sekian banyak aplikasi yang menyerbu toko online, mungkin hanya aplikasi messenger yang selalu mendapat tempat. Tak peduli seberapa ketat, nyatanya selalu ada tempat untuk layanan berkirim pesan.

Berbeda dengan aplikasi lainnya, layanan messaging mampu bertahan lebih lama. Dan ujungnya, makin banyak uang berputar di aplikasi kemudian menarik investor untuk menanamkan duitnya di sana.


"Aplikasi yang paling populer yang bertahan hidup hari demi hari, bulan demi bulan, adalah messenger," kata Fred Wilson, dari Union Square, investor di Kik, aplikasi messaging yang populer di kalangan anak muda.


Kik adalah salah satu contohnya, layanan messenger tak terbatas pada satu usia tertentu saja. Karena pada kenyataannya, aplikasi ini mampu menembus segala lapisan.


"Karena itu refeleksi dari yang apa orang lakukan pada ponsel mereka," ujar Wilson, memberikan alasan.


Dikatakan olehnya, daya tarik awal dari aplikasi ini sebetulnya sederhana. Layanan pesan instan lebih cepat digunakan daripada email untuk mengirimkan teks, link, video dan foto. Selain itu, tentu saja lebih murah dari layanan SMS tradisional.


Belakangan aplikasi ini bahkan sudah semakin luas penggunaannya tidak sebatas bertukar pesan. KakaoTalk, misalnya, pengguna bisa menemukan aplikasi baru dan menyebarnya ke teman yang lain.Next


(tyo/ash)