Bermain Low Light dengan Lampu Senter Tangan

Jakarta - Bermodal lampu senter, pemotretan tetap bisa dilakukan. Bahkan, pada kondisi lampu yang temaram tersebut (low light) fotografer mampu mengontrol bayangan secara apik. Bukan teknik baru namun tetap bikin penasaran.

Ide memotret ini dilatari oleh permainan lampu spot mungil di kebanyakan coffee shop. Biasanya untuk menonjolkan properti, dekorasi atau identitas yang menarik di tempat tersebut. Selain itu, lampu spot juga biasa dipakai untuk menyorot pameran foto maupun displai produk di etalase toko.


Yang terlihat yakni jatuhnya cahaya dan bayangan terasa apik dalam mengontrol subyek yang ingin diekspos. Sehingga narasinya menjadi fokus, tidak meluber ke mana-mana. Seperti panggung teater yang dramatis dengan lampu sorot mengarah ke aktor utama.


Ternyata untuk memperoleh gambar tersebut tidaklah rumit. Bisa dengan sebuah sorotan lampu senter tangan dan sedikit kreativitas, maka gambar atraktif sudah bisa diperoleh.


Bagaimana langkahnya? Pertama siapkan subjek yang akan dipotret dengan bijak. Pilihlah beberapa yang fotojenik, colorfull, tekstur yang komplit dan mudah dikenali. Maklum, pemotretan pada cahaya rendah akan kesulitan bila subyeknya kurang spesifik dan tidak mempunyai sesuatu yang menonjol.


Pemotretan kali ini memilih jeruk dan bumbu dapur. Alasannya seperti tadi, cukup familiar dan mempunyai warna yang mencolok. Sehingga diharapkan mampu memunculkan cerita dengan lugas dan secara teknis dapat mengatasi kondisi low light dengan maksimal.


Kedua, siapkan tripod, kamera, lampu senter dan lightstand untuk menyangga senter. Tripod guna mengantisipasi slow speed. Lightstand untuk memudahkan cahaya senter diarahkan ke subjek tanpa bergoyang hingga continues light berlangsung dengan mudah. Kalau dipegang, dikhawatirkan akan bergoyang pada pemotretan slow speed sehingga membuat bayangan tidak konsisten.

Next


(ash/ash)