Internet of Things dan Film Fiksi yang Menjadi Nyata

Jakarta - Coba bayangkan, ketika Anda masih terlelap di pagi hari tiba-tiba dibangunkan oleh alunan musik dari speaker yang terletak di meja samping tempat tidur. Tak lama kemudian, giliran televisi yang menyala dan menampilkan ramalan cuaca serta jadwal yang harus Anda lalui.

Sebagai pamungkas, tirai di kamar tersingkap untuk mempersilakan cahaya matahari masuk dari bilik jendela. Ya, semuanya berjalan otomatis, sesuai keinginan Anda.


Nah, itulah sedikit contoh sahih implementasi Internet of Things (IoT). Aktivitas otomatis dalam konsep IoT sejatinya sudah lama kita lihat sebelumnya. Tapi masih sebatas angan-angan di film fiksi ilmiah.


Namun sekarang, IoT tak lagi sebatas film fiksi, namun sudah bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, demikian tegas BK Yoon, President dan CEO Samsung Electronics di panggung megah Consumer Electronics Show (CES) 2015, Las Vegas, Amerika Serikat.


IoT tak bisa berjalan sendiri. Banyak aspek dan pemain yang juga harus mendukung ekosistem ini. Sehingga vendor tunggal dari sebuah dunia IoT adalah hal mustahil.


"Kombinasi dari semua ini akan membuat revolusi dari kehidupan kita dan membuka peluang dari banyak hal," lanjutnya.


BK Yoon kemudian coba membuka wawasan audiens terhadap IoT dengan menampilkan sebuah aktivitas rutin setiap orang, yaitu saat menonton YV. Next


(ash/fyk)