Guna mengantisipasi anjloknya nilai mata pelajaran para pelajar di Jepang, pemerintah kemudian menggelar program hari tanpa video game. Bukan skala nasional memang, sebatas di Perfektur Hokkaido.
Dikutip detikINET dari Ubergizmo, Rabu (28/1/2015), program tersebut akan dilaksanakan di Hokkaido selama dua hari setiap bulannya. Menurut pemerintah setempat, penurunan atau anjloknya nilai ujian para murid antara lain disebabkan karena mereka terlalu sering bermain video game.
Kesimpulan tersebut didapat setelah pemerintah menemukan beberapa fakta. Misalnya video game ternyata lebih sering dimainkan oleh remaja tanggung ketimbang orang yang beranjak dewasa.
Pada hari tanpa video game itu, anak-anak diharapkan tidak mengutak atik konsol tapi belajar atau bercengkrama bersama keluarga. Program akan mulai dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Februari mendatang.
(fyk/fyk)