Itu terungkap dari laman situs milik Ditjen Postel, di mana Samsung telah mendaftarkan perangkat berkode SM-G920F, yang saat ini ada pada tahap 'SP3, BALAI UJI'.
Sejak pertama diisukan, SM-G920 sudah disebut-sebut sebagai kode yang digunakan Samsung untuk Galaxy S6, yang juga sering disebut dengan Project Zero.
Dinamakan seperti itu karena kabarnya Samsung akan mendesain ponsel flagship tersebut dari awal, tanpa mengikuti desain Galaxy S seri sebelumnya.
Rumor awal menyebutkan bahwa Samsung membagi ponsel flagshipnya itu menjadi dua tipe prosesor. Yaitu versi dengan Snapdragon 810 64 bit, dan Exynos 7420 octa core. Yang disebut belakangan dibuat menggunakan fabrikasi 20nm, dan diharapkan menggunakan komputasi 64 bit.
Namun kini setelah gonjang-ganjing terjadi di prosesor Snapdragon 810, tak jelas apakah Samsung tetap akan menggunakan prosesor buatan Qualcomm pada ponsel flagship ini. Gosipnya, Samsung akan sepenuhnya memakai Exynos, prosesor buatannya sendiri.
Ketika dipantau detikINET, dalam laman yang sama juga tertera Samsung turut mendaftarkan sebuah perangkat berkode SM- N915F, yang merupakan kode untuk ponsel Galaxy Note Edge. Dengan begitu, mungkin phablet dengan 'dua wajah' itu tak lama lagi akan hadir di Indonesia.
(asj/fyk)