Bikin Aplikasi Gampang, Tapi Jangan asal-asalan

Jakarta - Seiring meningkatnya penggunaan perangkat mobile, pasar aplikasi pun kian marak. Developer aplikasi berlomba membuat dan memasarkan aplikasi mereka.

Narendra Wicaksono, Developer Manager Nokia Indonesia menyebutkan, saat ini membuat aplikasi terbilang mudah. Apalagi, sejak semangat konten aplikasi lokal harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri gencar digaungkan.


"Perangkat genggam ada di mana-mana. Pembuat aplikasi banyak. Ada satu masalah, yaitu kualitas. Konsumen kita udah punya standar level kualitas," kata Narendra di acara peluncuran Nokia Lumia 520, di hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (3/5/2013).


Urusan kualitas, dikatakan Narendra, bergantung pada level kedewasaan yang berhubungan dengan jam terbang si developer.


"Soal proses maturity ini, Nokia berupaya membantu teman-teman developer, memastikan mereka membuat aplikasi terbaik," jelas Narendra.


Salah satu program yang dibuat Nokia untuk mendukung ini adalah dengan menggelar Lumia Developer Day. Berbagi cerita, Narendra menyebutkan bagaimana event tersebut menarik minat developer. Lumia Developer Day yang diadakan Februari tahun lalu, mencatat rekor MURI karena diikuti banyak peserta.


"Antusiasme teman-teman developer luar biasa saat itu. Lebih dari 800 developer. Bahkan 200 developer terpaksa mengikuti event dengan coding dari rumah," ujarnya.


Menurutnya, antusiasme ini menjadi salah satu parameter, bahwa platform Windows Phone dianggap seksi bagi para developer.


(rns/ash)