Presiden Direktur Bakrie Telecom Jastiro Abi pernah mengatakan, belanja modal yang disiapkan untuk menopang operasional layanan telekomunikasi berbasis CDMA itu di 2014 akan berkisar USD 25 juta.
"Bakrie Telecom punya EBITDA sekitar Rp 770 miliar hingga September 2013. Jika belanja modal hanya sekitar Rp 300-an miliar, masih sanggup ditanggung kas internal," ujarnya dalam paparan publik beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sinyalemen untuk mendekati Path ternyata juga sudah pernah sedikit disinggung tahun lalu mengingat salah satu strategi Bakrie untuk menggenjot layanan data adalah dengan cara penambahan pelanggan baru dengan program Over the Top (OTT). Namun tak ada yang menyangka, OTT yang dimaksud adalah Path.
"Kami ingin aktif lagi di pasar agar pada 2015 kontribusi layanan data bisa mencapai 50% bagi omzet. Kami juga akan memiliki produk OTT sendiri atau bekerja sama dengan existing OTT. Jika bekerja sama dengan OTT, menggunakan skema revenue sharing," papar Abi.
Tak hanya itu, sinyal lanjutan dari pendekatan Bakrie terhadap Path pun diperlihatkan saat Dave Morin, CEO Path, mendadak hadir di Indonesia dan melakukan wawancara ekslusif dengan tvOne yang notabene juga milik grup Bakrie.
"Ini bagian dari ikhtiar membuat masyarakat Indonesia semakin terkoneksi dan produktif. Mengingat kita salah satu pengguna Path terbesar," ujar Anindya Bakrie, CEO Bakrie melalui akun Twitter @anindyabakrie, Sabtu (11/1/2014).Next
(rou/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!