Dua tahun ini, tiga vendor China sukses menapak posisi atas produsen ponsel terbesar, yaitu ZTE, Huawei dan Lenovo. Mereka mulai dikenal di banyak negara dan sekarang mencoba peruntungan di Amerika Serikat, salah satu pasar smartphone terbesar di dunia.
Terutama ZTE dan Huawei yang di pameran teknologi Consumer Electronic Show (CES) 2014 di Las Vegas turut ambil bagian. Namun demikian, tidak mudah bagi mereka untuk mengambil hati konsumen AS.
"Adalah sebuah tantangan besar untuk merebut dan meraih pangsa pasar signifikan saat ini," kata Frank Gillet, analis di Forrester Research. Ia menilai vendor ponsel China masih dipersepsikan rendah kualitasnya oleh konsumen AS, mereknya kurang dikenal dan punya isu soal sekuriti.
Melawan penguasa pasar AS seperti Samsung dan Apple, Huawei dan ZTE memang belum ada apa-apanya. Di kuartal III 2013, Apple memiliki pangsa pasar 36,2%, Samsung 32,5%. Sedangkan ZTE dan Huawei masing masing baru 5,7% dan 3%.
Dibandingkan sesama vendor Asia seperti Samsung, HTC atau LG yang sudah lama masuk ke pasar AS, Huawei dan ZTE memang belum begitu dikenal. Terlebih dibandingkan Samsung yang saat ini jadi vendor elektronik Asia paling sukses.
"Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk mendekati Samsung dalam hal status, brand dan pangsa pasar di AS. Saat ini memang masih dalam tahap awal bagi mereka," kata Kevin Restivo, analis di IDC yang detikINET kutip dari Reuters, Minggu (12/1/2014).
Huawei dan ZTE pun harus bekerja sangat keras untuk meraih minat konsumen. Terutama meyakinkan operator untuk mau menjual produk mereka, karena kebanyakan smartphone di AS dijual via operator dengan sistem bundling.
(fyk/fyk)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!