Dikutip dari MSN Japan, Rabu (8/1/2014), tersangka bernama Maasa Kawabata, diketahui memaksa bocah lelaki berusia 9 tahun. Belakangan diketahui bahwa bocah ini rupanya adalah anaknya sendiri.
Pria 28 tahun ini dengan teganya menyuruh si anak memainkan GTA IV selama tiga minggu berturut-turut, selama dua hingga tiga jam. Ibu si bocah tidak mengetahuinya, karena aksi ini dilakukan saat ibunya pergi.
"Saya tidak memaksa dia memainkannya," sangkalnya.
Alasan penangkapan Kawabata sendiri adalah karena di Jepang, Computer Entertainment Rating Organization di sana melabeli GTA IV denan rating 'Z'. Artinya, game ini hanya boleh dimainkan oleh gamer berusia 18 tahun ke atas.
Menurut media setempat, Kawabata kerap mengatai anaknya bodoh dan idiot. Bahkan ketika sang istri yang dinikahi pada 2012 itu tak di rumah, Kawabata sering mengatakan kepada anaknya tersebut bahwa dia harusnya mati.
April 2013, si anak mengeluh sakit kepala dan nyeri di perut. Sang ibu membawanya ke dokter. Hasil diagnosa menyebutkan, bocah lelaki itu mengalami dysautonomia karena stres bermain game. Tanpa pikir panjang, si ibu pun melaporkan suaminya ke polisi.
(rns/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!