Menurut Sandy Lumy, Chief Operating Officer Lenovo Indonesia, 80% dari pembelanjaan tersebut atau sekitar Rp 143,7 triliun adalah hardware. Kondisi ini jelas membuka peluang besar bagi Lenovo yang baru saja menuntaskan akuisisi bisnis server x86 IBM di tingkat global.
"Akuisisi ini akan menjadikan Lenovo sebagai pemain terbesar ketiga di pasar server x86 dunia yang nilainya mencapai USD 42.1 miliar dan pemain kedua-terbesar di pasar server x86 Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2014).
Bisnis server x86 IBM yang diintegrasikan ke dalam lini bisnis Lenovo ini akan dikelola di bawah Lenovo Enterprise Business Group, yang berkomitmen untuk secara agresif membangun mesin pertumbuhan baru di sektor enterprise yang tumbuh pesat, dimana Lenovo sudah memiliki pondasi bisnis yang kuat.
Grup bisnis ini akan menawarkan System x, BladeCenter dan Flex System blade server serta switches, Flex System terintegrasi berbasis x86, NeXtScale dan iDataPlex server dan software terkait, blade networking dan operasional pemeliharaan, untuk para pelanggan di Indonesia.
"Dengan memadukan jangkauan global, efisiensi dan keunggulan operasional Lenovo dengan kualitas, inovasi dan layanan IBM yang legendaris, saya yakin, kami akan memiliki keunggulan kompetitif untuk membantu kami mendorong pertumbuhan yang menguntungkan dan membangun Lenovo menjadi pemimpin sektor enterprise di tingkat global dan Indonesia," jelas Sandy.
Jauh sebelum Lenovo mengakuisisi unit bisnis x86 milik IBM, perusahaan asal China ini juga telah lama mengakuisisi unit bisnis PC IBM, termasuk lini PC ThinkPad. Tepatnya pada 2005 lalu.
Sementara itu, akuisisi Lenovo atas Motorola Mobility dari Google yang saat ini masih dalam proses akan membuat Lenovo menjadi produsen smartphone nomor tiga terbesar, yang akan semakin memperkuat posisi Lenovo sebagai salah satu produsen smart connected devices top 3 di dunia untuk PC, tablet, dan smartphone.
(rou/rou)