Filtering Oke, Asal Tak Bikin Internet Lelet

Jakarta - Kebijakan filtering konten internet yang dijalankan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sah-sah saja dilakukan. Namun ada baiknya juga mempertimbangkan hal teknis sehingga tak membebani jaringan.

Menurut Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sammy Pangerapan, proses filtering bakal menimbulkan hambatan baru secara sistem. Sehingga koneksi jaringan bakal terpengaruh.


"Filtering tentu hal patut diapresiasi, dan lebih bagus lagi tak membebani jaringan. Karena (proses filtering ini) sangat berpengaruh," ujar Sammy kepada detikINET.


Filtering konten negatif, lanjutnya. bisa dilakukan dengan dua cara. Filtering lewat nama domain dan nomor IP. Dimana pemblokiran via nomor IP dianggap yang paling sadis, karena efeknya yang lebih luas.


Secara teknis tentu akan lebih mudah dan ringkas jika filtering yang dilakukan lewat nomor IP. Namun dampaknya dikhawatirkan terlalu melebar ke mana-mana.


"Seperti kasus WordPress waktu dulu. Diblok nomor IP-nya malah terblokir semuanya. Jadi menurut saya itu harus ada tahapannya. Kalau memang situs tersebut merusak ya blokir lewat IP-nya saja. Namun awalnya mungkin lewat nama domain dulu," kata Sammy.


"Terbebani atau tidak itu tergantung sistemnya, tapi kalau lewat DNS (domain name system), waktu 'nanya' (akses) kan ada pembicaraan, kalau satu masih tak masalah. Tapi kalau jutaan yang request, sistemnya terbebani," lanjutnya.


APJII sendiri saat ini tengah melakukan diskusi dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), Internet Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII), dan Nawala untuk mencari jalan yang lebih baik untuk teknis filtering konten negatif di Indonesia.


"Pertemuan kami lebih membahas soal teknis konsep filteringnya yang baik untuk dilaksanakan, sehingga seragam. Sehingga kalau ada aturan bisa dilaksanakan semua pihak," ungkapnya.


(ash/fyk)