Xiaomi Sang Juru Selamat

Jakarta - Tingginya animo penjualan Redmi 1S di Indonesia tentu memberi harapan bagi Erajaya dan Trikomsel yang telah dipercaya Xiaomi untuk membantu penjualan secara offline. Apalagi dalam catatan keuangan terakhir, profit kedua distributor besar ini menukik tajam.

Meskipun mencatatkan keuntungan sebesar Rp 182,654 miliar hingga kuartal ketiga 2014, namun angka yang dibukukan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun 23% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 238,029 miliar.


Sementara PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) yang membukukan keuntungan sebesar Rp 205,503 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2014 ini, anjlok 47% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 388,410 miliar


Kemudian yang menjadi pertanyaan, apakah dengan memasarkan ponsel Xiaomi secara offline lewat jaringan retail bisa mendongkrak kinerja keuangan para distributor ini. Mampukah Xiaomi menjadi sang juru selamat?


"Semoga saja demikian. Tapi yang perlu digarisbawahi, yang turun profit industri secara keseluruhan. Secara topline, ERAA kan naik sales-nya, dan Q3 kemarin kenaikannya cukup bagus," kata Djatmiko Wardoyo, Direktur Marketing & Communication Erajaya kepada detikINET, Jumat (14/11/2014).


Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pemicu penurunan keuntungan ERAA dikarenakan naiknya biaya keuangan dimana biaya bunga mencapai Rp 124,358 miliar dan provisi Rp 5,278 miliar sehingga total beban keuangan Rp 129,636 miliar melesat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 62,616 miliar.


Laba usaha ERAA juga mengalami penurunan dari Rp 388,301 miliar di kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 378,209 miliar di kuartal ketiga 2014. Tentu Erajaya Group berharap banyak dengan dipasarkannya Xiaomi Redmi 1S di gerai ritel yang dikelola Erafone, Android Nation dan Teletama Artha Mandiri (TAM).Next


(rou/ash)