Disindir Taylor Swift, CEO Spotify Gerah

Jakarta - CEO Spotify Daniel Ek gerah menghadapi sejumlah kritikan yang menganggap bahwa layanannya itu merugikan musisi dan penulis lagu. Ia bahkan sampai menulis sebuah blog mengenai bisnis streaming musiknya itu.

"Taylor Swift memang benar, musik itu seni yang punya nilai tinggi, dan karena itu musisi berhak mendapat bayaran," tulis Ek dalam blog-nya itu.


Seperti yang sebelumnya dikabarkan, Taylor Swift telah menarik lagu-lagunya dari Spotify, karena menurutnya menaruh lagu di Spotify sama seperti sebuah eksperimen.


Dan menurut Swift, eksperimen tersebut tak memberikan kompensasi yang adil bagi penulis lagu, artis ataupun para kreator musik.


Namun tuduhan tersebut ditepis oleh Ek. Menurutnya Spotify telah membayar lebih dari USD 2 juta ke label, penerbit, dan lainnya yang kemudian akan didistribusikan ke penulis lagu dan penyanyi.


Seperti dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (12/11/2014), Ek pun menyebutkan bahwa Spotify adalah layanan streaming musik yang paling banyak memberikan royalti kepada kreator musik.


Ek juga menyebut bahwa penarikan lagu Taylor Swift dari Spotify itu percuma, karena lagu-lagu tersebut masih tersedia di layanan gratis lain seperti YouTube dan SoundCloud.


Jika saja Swift tak menarik lagu-lagunya dari Spotify, Ek memprediksikan bahwa ia bisa mendapatkan pendapatan dari Spotify sekitar USD 6 juta untuk tahun 2014.


Angka itu terlihat besar? Tunggu dulu, album teranyar Taylor Swift bisa menghasilkan pendapatan kotor sebanyak USD 12 juta dalam waktu seminggu setelah diluncurkan.


Saat ini Spotify mempunyai sekitar 50 juta pengguna aktif, dan 12,5 juta di antaranya merupakan pengguna berbayar. Menurut Ek, jumlah itu tiga kali lebih banyak dibanding jumlah konsumen musik berbayar di masa lampau. (asj/ash)